Minggu, 09 Mei 2010

Fact is so CRUEL!

Welcome to fifth month of the year :) it's May! And in short moment I'll done my exam, I'll have my holiday, I'll have my trip to Bali! and I'll watch the World Cup 2010! South Africa! WOHO!

so, for some reason, I can't update my blog at April. So I'll revenge it at this month (*-.-) Actually I didn't know what to write about :p, So better not write or I'll just write a junk -_-

So, today I'll give you another something to share, some reality that I think most of human didn't realize it, and I'll just realize it yesterday, thanks to my beloved friends! :D :D

First, credits to David Yansen Gordon, Stanley Octavian, Loloque Win, and Joy Benaya Samuel.

Then, to make everyone understand! I'll write my MAIN POINT of this blog in "BAHASA" :p

Dalam bidang psikologi, manusia adalah mahluk yang paling tidak dapat didefinisikan, atau in english we called it, "uncertain".

Tidak jelas, tidak dapat dideskripsikan, itulah kita.
Why?
Is it true? or it's just a theory that didn't mean anything?

Pernahkah kalian berpikir? kalau sebenarnya, segala sesuatu itu abu-abu?
Tidak ada hitam di atas putih?
Bahkan saat kalian mengetahui sebuah kebenaran?

Membingungkan?
I'll give you a simple example..
Imagine, Kalian sekarang dalam sebuah state kalian harus menentukan sebuah pilihan. Pilihannya hanya dua, maju atau mundur.

Now, this is the case.
Andaikan kamu sekarang hendak melakukan sesuatu, yang kamu sudah tahu itu menyimpang, dan sekarang kamu stack dan tidak tahu harus mengatakan ya atau tidak.

Sebagian dari dirimu akan mengatakan tidak boleh, karena alasan A, B, C, dan D. Tapi sebagian dirimu yang lain mengatakan,"Ayo MAJU! Nanti pasti akan terjadi keajaiban, atau campur tangan Tuhan, and whatever it is...

even you ask God, and praying hoping He will answer something for us, we still can say something that still make sense..

Contohnya, saat aku ingin merubah sesuatu menjadi lebih baik tetapi aku tahu, itu semua bertentangan dengan apa yang aku percaya dan kemungkinan untuk merubah itu pun kecil, dan aku bertanya kepada Tuhan, Tuhan, apa yang harus aku lakukan? Tetap maju berusaha untuk merubah? ataukah aku akan mundur?

Saat teman-teman disekitarmu berkata,"Kamu tidak akan bisa, karena itu sudah bertentangan dengan prinsip dan faktor-faktor "X" lainnya.."

In our mind, we still can saying like this.. "Aku akan tetap maju, karena Tuhan besertaku. With God all things are possible" atau "Tuhan mungkin memberi tahu aku kebenaran yang harus ikuti lewat teman-temanku" dan alasan-alasan lainnya...

Terus yang mana yang benar? Yang mana yang harus kau ikuti? Saat seolah-olah semuanya benar? Saat kebenaran yang berasal dari Tuhan yang merupakan kebenaran yang benar benar BENAR seolah-olah hanya menjadi sebuah batas yang "abu-abu".

Lalu dari hal yang abu-abu itu, ada satu hal yang harus kita mengerti, semua alasan yang ada diatas sesungguhnya hanyalah sebuah "Penyangkalan"

We denied the Fact, that we shouldn't do it.
We denied that in the end, we can't do anything.
To make our mind clearly want what we wanted, we can say,"We can do it, because of bla-bla-bla" Be Positive thinker!

Positive thinker? or just a speculation so you can deny the fact again?

If you want to know which choice is right, see the FACT first, look the reality! Don't make your ego win everything. See the fact first, see the problem with what you believe, then choose, and find the solution.

Dari hal diatas, tidak ada yang bisa kita bilang 100% benar, yang 100% benar cuma Tuhan. Setiap kemungkinan mungkin terjadi dan kita tidak tahu apa yang akan terjadi di depannya. Kita bisa tetap maju, dan mundur. Itu semua keputusan kita.

Tapi, every choice have its own consequences. If you choose the right one, you didn't have to make another hard choice in the next step, and you can have less consequences. But if you wrong. I didn't have to explain it again.

But one thing I should remind all of you.

Fact is CRUEL!

Tidak ada komentar: