Senin, 18 Juli 2011

Passion for Living

Melihat hasil pemeriksaan anda, kemungkinan besar umur anda tinggal 6 hingga 12 bulan lagi. Penyakit ini telah menyebar dan kecil kemungkinan untuk sembuh. Kami sudah memaksimalkan seluruh upaya pengobatan tapi hingga saat ini belum ada hasil yang memuaskan.

Segala sesuatu di dunia ini terbatas, percayalah, bahkan dunia kedokteran pun memiliki batas, dunia bisnis pun memiliki batas, dunia kerja pun juga sama. Begitu pula dengan kehidupan kita, kita terbatas oleh kemampuan, dan umur kita pun juga terbatas tergantung kuasa Sang Pencipta atas kita.

Itulah dunia dengan segala keterbatasannya, permasalahannya batasan “keterbatasan” tersebut terkadang masih bisa di pernpanjang hingga paling maksimal. Layaknya umur, umur manusia memang terbatas, tetapi bagaimana kita menghidupi hidup kita ini menentukan seberapa panjang batas kehidupan kita.

Itulah titik yang menarik yang akan saya ceritakan, pengalaman saya bersama dengan orang-orang yang divonis dengan penyakit-penyakit mematikan, tetapi berhasil memperpanjang titik kehidupan mereka hingga paling maksimal, dan menyatakan saya telah menjalani kehidupan ini dengan baik.

Sering sekali kita menyatakan dokter tidak berkompeten karena memvonis hidup-mati seseorang, kenyataannya, mereka hanya tidak memiliki skill komunikasi yang lebih halus, padahal memvonis umur anda tinggal “sekian” bulan itu diambil dari sebuah kenyataan, “kebanyakan” orang meninggal setelah “sekian” bulan tersebut. “Kebanyakan” bukan berarti semua orang dengan penyakit “X” tersebut meninggal setelah “sekian” bulan tersebut.

Tetapi percayalah, walaupun hidup mati seseorang ditentukan oleh Tuhan Yang Maha Esa, Tuhan tentu melihat perjuangan kita dalam hidup ini, bagi mereka yang mengerti mengapa mereka harus berjuang di dalam penderitaan, dan melawan kematian. Mereka akan mengetahui makna yang sesungguhnya, dan mampu memuliakan Tuhan yang telah menciptakan mereka lewat kehidupan mereka yang berat tersebut.

Sepintar-pintarnya dokter memberikan sebuah pengobatan, tidak akan pernah menjamin kesembuhan seseorang, bagi mereka yang berjuang dan mau melawan kerasnya kehidupan dan penderitaan, mereka bisa menembus batas-batas yang diciptakan oleh manusia, dan mencapai potensi maksimal mereka. Orang-orang seperti itulah yang sepatutnya menjadi panutan dalam kehidupan kita bukan?

Di klinik ini, saya menemukan begitu banyak orang yang bisa bertahan hidup, mencapai titik potensi maksimal dalam kehidupan mereka, berjuang, menghancurkan tembok penghalang yang ada di depan mata mereka. Saya bertemu dengan seseorang yang di vonis, dengan kanker kulit hasil dari HIV/AIDS dan mereka hanya bisa bertahan selama 6 bulan. Buktinya, semangat juang mereka dalam pengobatan memperpanjangang nyawanya hingga 5 tahun lagi. Sebuah perpanjangan batasan yang sangat dahsyat bukan? Atau cerita lain lagi, saat seseorang anak berumur 12 tahun dengan hemofilia di vonis dengan HIV/AIDS pada awal tahun 1980-an saat HIV/AIDS masih baru ditemukan dan masih dalam tahap pengembangan dan tidak ada pengobatan seperti zaman sekarang ini, dia di vonis kehidupannya tinggal 6 bulan lagi. Dia dikucilkan, tetapi di sisa kehidupan yang minim usaha pengobatan tersebut, ia bertahan selama 5 tahun, memberikan badan dia untuk sebagai bahan penelitian, berkampanye di seluruh Amerika tentang bahaya HIV/AIDS, dan meninggal tepat setelah ia lulus SMA pada umur 17 tahun yang hasilnya telah dia kecap sekarang. Hasil penelitian tersebut membuahkan sebuah pengobatan terbaru untuk HIV/AIDS, yang apabila pengobatan tersebut dilakukan dengan teratur, dapat memperpanjang kehidupan seseorang hingga 10-15 tahun, dan 20 tahun kalau dibarengi dengan kehidupan yang sehat.

Kita memang terbatas, tapi bukan berarti batasan tersebut menutup kita bukan? Setiap orang yang memperjuangkan hidup mereka lebih dari orang lain, they deserve more, right? Dan saya percaya, Tuhan adalah Tuhan yang adil, karena Dia adalah Tuhan, dan dia memberikan rewards tersebut kepada mereka yang memperjuangkan hidup mereka lebih dari orang lain. Karena Dia adil, dan selalu akan adil. Asal kita percaya dan mau menyanggupi setiap beban yang ada di pundak kita.

Tidak ada komentar: